Tuesday, July 11, 2017

Driver Taksi Online ini Diminta Jemput Penumpang di Kuburan, Pas di Lokasi Ternyata. . .


Semakin tingginya harga kebutuhan hidup membuat sebagian orang memutuskan menjalani lebih dari satu pekerjaan.
Mereka rela melakukan hal tersebut agar bisa mendapat uang lebih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Meski begitu, setiap pekerjaan tentu memiliki kesulitan yang harus dihadapi siapapun yang terjun kedalamnya.
Salah satu profesi yang dipilih sebagian orang adalah menjadi sopir taksi online.
Bagi mereka yang menekuni profesi ini, bertemu dengan berbagai jenis konsumen adalah hal yang pasti mereka rasakan.
Meski begitu, ada saja penumpang yang naik ke mobil namun justru membuat para driver taksi online ini merasa emosi, kesal, atau justru ketakutan.
Salah satu driver taksi online yang harus mengalami hal tersebut adalah seorang warga Singapura bernama Chisa Lim.
Bahkan, Chisa tak pernah menduga jika penumpang yang ia angkut justru tak tampak batang hidungnya?
Apakah sosok yang memesan jasanya adalah makhluk halus?
Ini cerita selengkapnya.
Ilustrasi
Ilustrasi (Net)
Mulanya, seseorang bernama Boy Fahmi menggunakan jaksa taksi onlinenya dan memintanya agar di jemput di suatu tempat.
Betapa kagetnya Chisa mengetahui kalau Boy justru minta dijemput di sebuah kompleks pemakaman di negara tersebut.
Bukan hanya itu, kejadian tersebut semakin bertambah kengeriannya karena terjadi pada pukul 3 pagi.
Walau ragu, Chisa akhirnya memutuskan untuk mengambil pesanan tersebut, terlebih karena Boy dalam aplikasi menulis jika ia akan membayar secara cash.
Setibanya di lokasi, bukannya Boy yang ia temui, justru tak ada siapa-siapa di kompleks pemakaman tersebut.
Chisa sudah menduga bahwa ada orang jahil yag sengaja mengerjainya dengan berpura-pura menyamar jadi hantu agar dirinya ketakutan.
Mungkin karena sudah lelah dan bensinnya terbuang sia-sia, Chisa kemudian memutuskan pergi dari tempat tersebut.
Namun tak berapa lama, ponselnya berdering karena ada pesan masuk.
Saat diperiksa, ternyata berisi pesan dari Boy Fahmi yang masih berpura-pura menjadi hantu dan menakutinya.
Dalam pesan tersebut terjadi percakapan antara Chisa dan Boy yang berbunyi :
Chisa : Apa kau ada di jalan besar ?
Boy : Aku sudah di dalam mobilmu daritadi. Aku dibelakangmu.
Boy : Apa kau bisa melihatku?
Chisa : Ya bro, aku bisa melihatmu.
Chisa : Terima kasih atas perjalanannya.
Percakapan antara Chisa dan Boy / Foto : Joey Ong
Terihat jelas kalau Chisa sudah sangat kesal dan merasa dipermainkan oleh orang usil tersebut.
Tak terima pacarnya diperlakukan seperti itu, Joey Ong, kekasih Chisa, memutuskan menyebarkan berita ini melalui akun Facebooknya.
Dengan penuh amarah, Joey menulis :
“Aku harap anda benar-benar merasa malu dengan diri anda sendiri.
Kenapa anda sampai hati mengerjai seorang sopir Grab?
Mereka itu bekerja hanya demi mencari nafkah.
Orang tak tahu malu ini tega membuat pacarku sampai harus pergi ke kompleks pemakaman di pagi buta, sampai memilih untuk membayar tunai.
Aku benar-benar emosi.”
Bagi anda yang mungkin merasa heran kenapa Boy Fahmi sampai memilih membayar dengan cara cash, hal ini karena jika driver memutuskan mengambil order tersebut, maka ia harus menemui sang pelanggan dan mengantarnya ke tempat tujuan, barulah uang di dapat.
Dengan cara licik ini, sang driver dibuat pelaku sampai mengemudi jauh untuk menemuinya.
Uang tak dapat, bensin terbuang, dan waktu terlewat sia-sia karena pelanggan yang dituju tak terlihat keberadaannya.
Dan sudah bisa ditebak, ratusan bahkan hampir seribu netizen mengungkapkan kekesalannya pada orang yang sudah mengerjai Chisa.
Taksi online memanfaatkan telepon selular dalam pemesanan dan penentuan tarif
Taksi online memanfaatkan telepon selular dalam pemesanan dan penentuan tarif (Net)
Meski begitu, tidak sedikit pula yang justru menganggap kalau Chisa harusnya sudah curiga kalau hal tersebut adalah ulah jahil orang lain.
Bahkan, salah seorang netizen menulis komentar yang beranggapan jika bisa jadi pelaku adalah orang yang memang membenci perusahaan tempat Chisa bekerja.
Terlepas dari kejadian tersebut, beberapa orang mungkin memiliki hobi menjahili orang lain.
Namun kalau kejahilan itu sampai menganggu pekerjaan orang lain, hal tersebut sesungguhnya sudah melampaui batas.

0 comments:

Post a Comment